zsnr95ICNj2jnPcreqY9KBInEVewSAnK0XjnluSi

Dicegat Promo

Insidennya semalam.

Tadi malam, gue berencana untuk keluar ke Toko Buku. Buku yang gue punya masih banyak yang belum gue baca. Saking borosnya, gue sampe ingin membeli lagi. Alasan semalam karena gue mau membuat tulisan yang berbeda, jadi gue butuh referensi. Untuk itu, gue memberanikan diri untuk mengorek sisa uang gue. Dengan hati yang campur-aduk gue mengambil uagn yang dengan susah payah gue simpan.

Jam 8 malam, gue berangkat. Rencana awal gue mau naik motor, karena males dengan sistem parkir, jadilah gue naik angkot. Negatifnya naik angkot adalah waktu yang sebenarnya bisa di lipat, menjadi harus digandakan. Positifnya, gue jadi ngga usah capek-capek pegang stir.

Sesampainya disana, gue baru ingat kalo kota gue ini baru membuka bioskop untuk mall. Waduh, terlambat gaul banget. Karena penasaran, gue akhirnya naik ke lantai dimana bioskop itu ada. Bentukan dari luarnya lumayan. Dan kalo gue liat harga dari orang yang sudah nonton lewat IG Story, harganya lumayan murah. April kemungkinan besar, gue akan nonton disitu.

Gue turun ke bawah pas ingat tujuan utama gue. Dari lantai tiga ke lantai dua tidak ada hal yang mengkhawatirkan. Gue berjalan menuju eskalator untuk turun ke lantai satu. Pas turun, masih dari tangga eskalator, ada mbak-mbak yang menjulurkan tangan dengan kertas promo. Gue sebagai orang yang ngga tau apa-apa, langsung bego sambil kertasnya. Lalu si mbak-nya kasih krim ke tangan kanan gue, dia menggosok sebentar, lalu mengopor gue ke mas-mas kemayu.

Gue dipersilahkan duduk. Dia mulai lanjut menggosokkan krim itu. Sampai gue liat daki-daki mulai keluar. Si Mas mulai bicara,"Kamu sekolah atau kerja?"

"Sekolah, om" kata gue datar.

Dengan tangan masih digosokkan,"Nama kamu siapa?"

Gue melihat jam untuk memberi kode, gue buru-buru,"Rahul, om"

"Siapa? dia mendekatkan telinganya ke muka gue.

Oke, sudah terlihat menjijikan.

"Rahul, om." kata gue mencoba menghindari fitnah dari orang-orang yang telah lewat.

Dia merahi tangan kiri gue. Lalu mencoba memperlihatkan hasil dari krim itu. Hasilnya lumayan. Gue baru mau pergi, dia lanjut menjelaskan,"Krim ini gunanya untuk membasmi flek, jerawat, dll."

Dia lalu melihat muka gue,"Kamu mau coba dimuka?"

Gue belum menjawab, krim sudah dia oles di muka gue.

Mas itu mulai menggosokan krim itu secara menyeluruh. Orang-orang yang lagi lewat dan lagi makan seakan-akan melihat gue dengan ekspresi enak-yah-dek. Gue mencoba untuk diam. Dia mengambil handuk, dan mengelap semua krim di muka gue. Dia mengambil cermin, lalu memperlihatkan hasilnya (lagi) seakan-akan gue jadi tambah ganteng. Nyatanya tidak.

Gue baru mau pergi, dia mulai membungkuskan sebotol krim itu. Lalu memberikan ke gue,"Ini oleh-oleh dek." Gue ambil karena gue pikir gratis,"Lima puluh ribu saja untuk anak sekolah." lanjutnya.

Kambing. Gue dijebak.

Gue masih cengo kayak orang bodoh. Mencoba menggaruk uang di saku sambil menghitung uang. Gue mulai berbisik ke Mas-nya,"Mas, saya titip dulu, soalnya saya mau beli buku. Takut ngga cukup uang saya."

Dia melihat gue,"Empat puluh ribu aja." katanya.

Gue cengo kembali.

"Anak sekolah kan?" tanya si Mas.

"Iya.."

Gue pasrah memberikan uang gue ke Mas-nya. Gue memberikan dengan hati yang berat. Kesalahan gue untuk mengambil kertas promo itu berakhir sial. Gue hendak pergi, dia membisikkan sesuatu,"Kamu jangan bilang siapa-siapa. Harga itu spesial untuk kamu."

Yang gue tahu, semua penjual yang menawarkan barang berkata begitu.

Related Posts

4 comments

  1. ecieee yang digodain. pakai krim2an,,, ga jadi beli buku, ya udah percantik diri aja ahhaa

    ReplyDelete
  2. gw baca ini kok benci ya :3
    gimana gitu, berasa dirampok alus. maut emang tuh kertas promo

    ReplyDelete
  3. Lain kali harus berani nolak sama yg kayak gitu. Dulu kalo pengalaman gue pas lagi jalan-jalan di Malioboro, pernah ketemu sama mas-mas kayak begitu. Tapi dia nawarin parfum, harganya sama kayak gitu juga. Tapi karena waktu itu dia nawarinnya agak maksa, akhirnya kita nolak rame-rame (waktu itu gue bareng temen-temen gue). Eh masnya malah ngedumel seolah-olah kita yg niat beli dari awal

    ReplyDelete
Terimakasih sudah membaca. Sila berkomentar terkait tulisan ini.